Sebagai salah satu sarana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para pembangun bangsa Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa Negara bersaing dikancah iternasional. Sering terjadinya tantangan globalisasi. Tantangan dalam dunia pendidikan pun semakin besar. Hal yang seperti ini lah yang mendorong para siswa mendapatkan prestasi yang terbaik.
Namun, dalam dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan kualitas pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri masih dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebihnya lagi di daerah plosok berujung pada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.
Secara tidak langsung, masyarakat di Indonesia didorong untuk melakukan urbanisasi karena keterbatasan fasilitas di daerah. Ia menilai akses pendidikan harus dibuka seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat dengan penyediaan fasilitas yang mendukung program tersebut. Jadi menurut saya, “kalau sekolah hanya di ibukota kecamatan, maka yang jauh kan jadi nggak bisa sekolah.” Selain itu, jumlah guru yang sesuai dengan kulifikasi saat ini dinilai masih belum merata didaerah. Dan banyak di sekolah dasar yang kekurangan tenaga guru. Dan jumlahnya pun mencapai 112 ribu guru.
Untuk mengatsinya, kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) harus bekerja sama dengan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dalam hal distribusi guru melalui beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP. Dan jumlah guru SD di sekolah negeri dan swasta sekitar 1.850 ribu guru. Dari jumlah tersebut, hanya 60 % persen guru yang sudah memenuhi kualifikasi dengan gelar S-1, sedangkan 40 % persen lainnya belum memenuhi kualifikasi. Di sisilain, kasus putus sekolah anak-anak usia sekolah di Indonesia juga masih tinggi.
Dan hal ini disebabkan tiga faktor, yaitu factor ekonomi: anak-anak terpaksa bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga, dan pernikahan di usia dini. Maka dari itu kita harus menyelesaikan permasalahan pendidikan ini, karena kepemilikan atas pengetahuan adalah kunci seseorang mencapai kesejahteraan.
Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia pemerintah telah melaksanakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi persaingan bebas dunia yang akan segera berlaku dengan terwujudnya komunitas ASEAN pada tahun yang akan datang.
Seperti yang saya rasakan bahwa pendidikan di Indonesia ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, nah disini lah peran guru atau dosen harus bisa mencerdaskan para muridnya, mahasiswa nya agar di masa yang akan datang sangat berguna bagi bangsa dan Negara. Peran orang tua juga harus bisa mendidik anak yang baik agar si anak mempunyai sifat yang bermoral dan bernorma ber ahklak baik agar mampu menghormati orang yang lebih tua. Apa lagi saya sebagai calon guru tentunya saya harus bisa menguasai semua materi yang telah diajarkan agar dimasa yang akan datang saya mampu membangun genrasi-generasi muda yang berprestasi, cerdas dan kritis.
Kemudian juga peran guru harus memberikan contoh yang baik terhadap murid-murid disekolah, jika guru memberikan contoh yang baik, maka kedepannya juga akan tetap baik. Kemudian juga guru harus mampu menguasi materi, harus mampu juga menerapkan strategi pembelajaran agar mudah di mengerti oleh siswa. Kelemahan pendidikan di indonesia itu terutama, fasilitas, banyak guru yang mengajar tapi tak sesuai blakgroundnya, banyak guru yang kurang menguasi materi, dan lain sebagainya maka sebab itu. Guru harus mampu menguasi materi dan lain sebagainya. Karena pendidikan itu mengobarkan api bukan mengisi bejana..
Namun, dalam dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan kualitas pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri masih dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebihnya lagi di daerah plosok berujung pada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.
Secara tidak langsung, masyarakat di Indonesia didorong untuk melakukan urbanisasi karena keterbatasan fasilitas di daerah. Ia menilai akses pendidikan harus dibuka seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat dengan penyediaan fasilitas yang mendukung program tersebut. Jadi menurut saya, “kalau sekolah hanya di ibukota kecamatan, maka yang jauh kan jadi nggak bisa sekolah.” Selain itu, jumlah guru yang sesuai dengan kulifikasi saat ini dinilai masih belum merata didaerah. Dan banyak di sekolah dasar yang kekurangan tenaga guru. Dan jumlahnya pun mencapai 112 ribu guru.
Untuk mengatsinya, kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) harus bekerja sama dengan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dalam hal distribusi guru melalui beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP. Dan jumlah guru SD di sekolah negeri dan swasta sekitar 1.850 ribu guru. Dari jumlah tersebut, hanya 60 % persen guru yang sudah memenuhi kualifikasi dengan gelar S-1, sedangkan 40 % persen lainnya belum memenuhi kualifikasi. Di sisilain, kasus putus sekolah anak-anak usia sekolah di Indonesia juga masih tinggi.
Dan hal ini disebabkan tiga faktor, yaitu factor ekonomi: anak-anak terpaksa bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga, dan pernikahan di usia dini. Maka dari itu kita harus menyelesaikan permasalahan pendidikan ini, karena kepemilikan atas pengetahuan adalah kunci seseorang mencapai kesejahteraan.
Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia pemerintah telah melaksanakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi persaingan bebas dunia yang akan segera berlaku dengan terwujudnya komunitas ASEAN pada tahun yang akan datang.
Seperti yang saya rasakan bahwa pendidikan di Indonesia ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, nah disini lah peran guru atau dosen harus bisa mencerdaskan para muridnya, mahasiswa nya agar di masa yang akan datang sangat berguna bagi bangsa dan Negara. Peran orang tua juga harus bisa mendidik anak yang baik agar si anak mempunyai sifat yang bermoral dan bernorma ber ahklak baik agar mampu menghormati orang yang lebih tua. Apa lagi saya sebagai calon guru tentunya saya harus bisa menguasai semua materi yang telah diajarkan agar dimasa yang akan datang saya mampu membangun genrasi-generasi muda yang berprestasi, cerdas dan kritis.
Kemudian juga peran guru harus memberikan contoh yang baik terhadap murid-murid disekolah, jika guru memberikan contoh yang baik, maka kedepannya juga akan tetap baik. Kemudian juga guru harus mampu menguasi materi, harus mampu juga menerapkan strategi pembelajaran agar mudah di mengerti oleh siswa. Kelemahan pendidikan di indonesia itu terutama, fasilitas, banyak guru yang mengajar tapi tak sesuai blakgroundnya, banyak guru yang kurang menguasi materi, dan lain sebagainya maka sebab itu. Guru harus mampu menguasi materi dan lain sebagainya. Karena pendidikan itu mengobarkan api bukan mengisi bejana..
Komentar
Posting Komentar