Langsung ke konten utama

Masa Pencerahan

Masa Pencerahan
     
Pada akhir keenam belas, barat telah memulai proses teknikalisai yang akan menghasilkan suatu bentuk masyarakat yang sangat berebeda dengan cita-cita kemanusian baru. Tak pelak lagi hal ini kemudian mempengaruhi presepsi peradaban indusral barat yang efektif ini juga telah mengubah jalan sejarah dunia. Negara-negara Oikumene  lainnya merasa semakin sulit untuk mengabaikan dunia barat, tidak seperti di masa lalu ketika barat masih tertinggal di belakang peradaban peradaban besar lainnya. Hingga abad kedelapan belas, misalnya, islam merupakan kekuatan dunia yang menodimanasi afrika, timur tengah, dan kawasan laut tengah. Seklipun renaisans barat abad kelima belas telah menempatkan Kristen barat menjadi kekuatan yang relative lebih unggul disbanding islam dalam aspek, namun kaum mislim masih mampu mengatasi tantangan itu dengan mudah. Turki usmani terus merengsek kebenua eropa, mulai mendominasi dunia, dan bentuk, menjadi kekuatan yang relative lebih mendominasi.

    Namun kaum muh muslim mampu mengatasi tantangan itu dengan mudah. Turki usmani terus merengsek ke benua eropa, dan kaum muslim mampu memperthankan apa yang telah datang sesudahnya. Namun pada akhir abad kemajuan yang telah dicapinya mustahil bisa di kejar oleh bagian dunia yang lain. Inggris juga telah berhasil menguasai india, dan eropa bersiap untuk menjajah sebanyak mungkin Negara-negara di dunia. Proses pembaratan pun dimulai dan di dalamnya terdapat kultus sekularisme yang mngklaim keterlepasan dari tuhan.

    Apa yang tersirat di dalam masyarakat teknik modern ini ? semua peradaban terdahulu bergantung pada pertanian. Sebagaimana yang tercermin dari istilahnya, peradaban merupakan kemajuan kehidupan perkotaan dimana sekelompok elit menikmati surplus agricultural yang dihasilkan oleh kaum tani dan memiliki waktu senggang serta sumber daya untuk mengkreasi ebrbagai bentuk kebudayaan. Kepercayaan pada tuhan yang esa telah berkembang di kota-kota timur tengah dan di eropa bersamaan dengan ideology agama-agama besar lainnya. Namun, semua perdaaban masyarakat agraris itu bersifat rentan. Mereka bergantung pada berbagai variable, seperti tanaman, hasil panen, iklim, dan erosi tanah. Sumber daya menjadi semakin tak mencukupi seiring dengan pertumbuhan imperium dan peningkatan komitmen maupun tanggung jawabannya. Segera setelah imperium itu mencapai puncaknya, kemunduran dan kejatuhannya menjadi tak terelakkan. Akan tetapi, barat yang baru tidak bergantung pada kondisi local dan kekuatan luar yang bersifat temporal. Akumulasi modal diajdikan bagian tak terpisahkan dari sumber-sumber ekonomi yang hingga saat ini kelihatannya bisa terus diperbarui tanpa batas. Proses modernisasi menimbulkan serangkaian perubahan besar di dunia barat: menggiringnya ke dalam industrialisasi dan transformasi pertanian, “pencerahan” intelektual, serta revolusi politik dan social. Seacara alamiah, perubahan-perubahan besar ini mempengaruhi acara manusia mempresepsi diri dan mendorong mereka untuk meninjau kembali hubungan dengan realitas tertinggi yang biasa disebut”Tuhan”.

Sumber Buku: Sejarah Tuhan, Karen Armstrong,Penerbit: Mizan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba