Sikap Belajar Peserta Didik
Sikap belajar peserta didik dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi itu berbeda satu sama lain. Trow mendefinisikan sikap belajar peserta didik sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Di sini trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Sementara itu allport dan gable. Mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu.
Menurut allport bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir, akan tetapi disusun dan di bentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang. Harlen mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecendrungan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu.
Dalam istilah kecendrungan (predisposition), terkandung pengertian arah tindakan yang akan di lakukan seseorang berkenan dengan suatu objek. Arah tersebut dapat mendekati atau menjahui. Tindakan mendekati atau menjauhi suatu objek (orang, benda, ide, lingkungan, dan lain-lain), dilandasai oleh perasaan penilaian individu yang bersangkutan terhadap objek tersebut. Misalnya, ia menyukai atau tidak menyukainya, menyenangi atau tidak menyenanginya, menyetujui atau tidak menyetujui.
Adapun belajar menunjuk kepada suatu cabang belajar yaitu belajar dalam arti sempit, khusus untuk mendapatkan pengetahuan akademik. Belajar menurut morgan dkk. Merupakan setiap perubahan dan tingkah laku yang elatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
Konsep Sikap Belajar Peserta Didik
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, sikap belajar dapat diartikan sebagai kecendrungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Brown dan Holtzman mengembangkan konsep sikap belajar melalui dua komponen, yaitu: Teacher Approval (TA) dan
Education Acceptance (EA).
Teacher Approval berhubungan dengan pandangan peserta didik terhadap guru-guru: tingkah laku mereka dikelas: dan cara mengajar.
Adapun Education Acceptance terdiri atas penerimaan dan penolakan peserta didik terhadap tujuan yang akan dicapai: dan materi yang disajikan, praktik, tugas dan persyaratan yang ditetapkan di sekolah.
Sikap belajar peserta didik akan terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap hal-hal tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang dicapainya.
Peranan Sikap Belajar Peserta Didik
Peranan Sikap belajar peserta didik dapat menentukan intensitas kegiatan belajar.
Sikap belajar peserta didik yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan
sikap belajar yang negatif.
Sikap belajar yang postif dapat disamakan dengan minat,
sedangkan minat akan mempelancar jalannya pelajaran peserta didik yang malas, tidak mau belajar dan gagal dalam belajar, ini disebabkan oleh tidak adanya minat.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap belajar ikut berperan dalam menentukan aktivitas belajar peserta didik. sikap belajar yang positif berkaitan dengan minat dan motivasi oleh karena itu apabila faktor lainnya sama, peserta didik yang sikap belajarnnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif.
Cara mengembangkan sikap belajar yang positif:
Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya.
Hubungkan dengan pengalaman yang lampu.
Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi, dan sebagainya.
Sumber Buku : Prof. Dr. H. Djaali 2007, Psikologi Pendidikan, jakarta: bumi aksara.
Sikap belajar peserta didik dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi itu berbeda satu sama lain. Trow mendefinisikan sikap belajar peserta didik sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Di sini trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Sementara itu allport dan gable. Mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu.
Menurut allport bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir, akan tetapi disusun dan di bentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang. Harlen mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecendrungan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu.
Dalam istilah kecendrungan (predisposition), terkandung pengertian arah tindakan yang akan di lakukan seseorang berkenan dengan suatu objek. Arah tersebut dapat mendekati atau menjahui. Tindakan mendekati atau menjauhi suatu objek (orang, benda, ide, lingkungan, dan lain-lain), dilandasai oleh perasaan penilaian individu yang bersangkutan terhadap objek tersebut. Misalnya, ia menyukai atau tidak menyukainya, menyenangi atau tidak menyenanginya, menyetujui atau tidak menyetujui.
Adapun belajar menunjuk kepada suatu cabang belajar yaitu belajar dalam arti sempit, khusus untuk mendapatkan pengetahuan akademik. Belajar menurut morgan dkk. Merupakan setiap perubahan dan tingkah laku yang elatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
Konsep Sikap Belajar Peserta Didik
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, sikap belajar dapat diartikan sebagai kecendrungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Brown dan Holtzman mengembangkan konsep sikap belajar melalui dua komponen, yaitu: Teacher Approval (TA) dan
Education Acceptance (EA).
Teacher Approval berhubungan dengan pandangan peserta didik terhadap guru-guru: tingkah laku mereka dikelas: dan cara mengajar.
Adapun Education Acceptance terdiri atas penerimaan dan penolakan peserta didik terhadap tujuan yang akan dicapai: dan materi yang disajikan, praktik, tugas dan persyaratan yang ditetapkan di sekolah.
Sikap belajar peserta didik akan terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap hal-hal tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang dicapainya.
Peranan Sikap Belajar Peserta Didik
Peranan Sikap belajar peserta didik dapat menentukan intensitas kegiatan belajar.
Sikap belajar peserta didik yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan
sikap belajar yang negatif.
Sikap belajar yang postif dapat disamakan dengan minat,
sedangkan minat akan mempelancar jalannya pelajaran peserta didik yang malas, tidak mau belajar dan gagal dalam belajar, ini disebabkan oleh tidak adanya minat.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap belajar ikut berperan dalam menentukan aktivitas belajar peserta didik. sikap belajar yang positif berkaitan dengan minat dan motivasi oleh karena itu apabila faktor lainnya sama, peserta didik yang sikap belajarnnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif.
Cara mengembangkan sikap belajar yang positif:
Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya.
Hubungkan dengan pengalaman yang lampu.
Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi, dan sebagainya.
Sumber Buku : Prof. Dr. H. Djaali 2007, Psikologi Pendidikan, jakarta: bumi aksara.
Komentar
Posting Komentar