Gagasan tentang tuhan yang bersifat personal telah berkembang di dalam yudaisme, kristen,dan dengan kadar yang lebih sedikit di dalam islam. Ini membuat kita cenderung mengira bahwa gagasan ini merupakan bentuk terbaik agama. Tuhan yang personal telah membantu kaum monoteis memuliakan hak individu yang sakral. Dan tidak bisa diabaikan serta menumbuhkan apresiasi terhadap diri manusia.
Tradisi Yudeo-Kristen, dengan demimian telah membantu Barat untuk tiba pada humanisme liberal yang sangat dijunjungnya. Nilai-nilai ini pada awalnya diagungkan dalam tuhan personal yang bertindak seperti manusia: dia mencintai, mengadili, menghukum, melihat, mendengar, mencipta, dan menghancurkan sebagaimana halnya kita. Yahweh berawal sebagai ilahi yang sangat di personalisasikan dengan kecendrungan untuk membenci atau mencinta seperti manusia. Kemudian dia menjadi simbol transendensi, yang pikiran-pikiranya bukan merupakan pikiran-pikiran kita dan jalannya melampaui jalan kita seperti tingginya menara yang menjulang di atas permukaan tanah.
Tuhan yang personal mencerminkan sebuah pandangan keagamaan yang penting: bahwa nilai-nilai yang tinggi itu juga dapat diraih oleh manusia. Dengan demikian, personalisme merupakan tahapan dan bagi kebanyakan orang tak tergantikan dalam perkembangan agama dan moral.
Sumber Buku: Sejarah Tuhan, Karen Armstrong, Penerbit: Mizan
Tradisi Yudeo-Kristen, dengan demimian telah membantu Barat untuk tiba pada humanisme liberal yang sangat dijunjungnya. Nilai-nilai ini pada awalnya diagungkan dalam tuhan personal yang bertindak seperti manusia: dia mencintai, mengadili, menghukum, melihat, mendengar, mencipta, dan menghancurkan sebagaimana halnya kita. Yahweh berawal sebagai ilahi yang sangat di personalisasikan dengan kecendrungan untuk membenci atau mencinta seperti manusia. Kemudian dia menjadi simbol transendensi, yang pikiran-pikiranya bukan merupakan pikiran-pikiran kita dan jalannya melampaui jalan kita seperti tingginya menara yang menjulang di atas permukaan tanah.
Tuhan yang personal mencerminkan sebuah pandangan keagamaan yang penting: bahwa nilai-nilai yang tinggi itu juga dapat diraih oleh manusia. Dengan demikian, personalisme merupakan tahapan dan bagi kebanyakan orang tak tergantikan dalam perkembangan agama dan moral.
Sumber Buku: Sejarah Tuhan, Karen Armstrong, Penerbit: Mizan
Komentar
Posting Komentar